Wednesday, May 20, 2015

Shrimp Tempura / Tempura Udang



Bismillah...
Postingan yang telat bangeet. Mbikinnya udah lama, hampir dua bulan yang lalu. Tinggal fotonya aja...hehe. Tempura udang ini salah satu menu yang sering banget kami pesan klo kami sekeluarga ke restoran Sushi, sewaktu kami masih tinggal di Jepang. Tempura udang salah satu kesukaan anak-anak. Seporsi biasanya isi 2 buah, dengan sedikiit nasi, harganya 100 yen sekitar 11rb rupiah. Karena harganya yang murah, tentu saja porsinya juga kecil, 1-2 kali suap aja...hehe. Biasanya anak-anak, sekali makan 5 porsi :D Menu di sushi ada banyak, bermacam-macam, ada yang mentah dan ada juga yang dimasak/dipanggang. Biasanya kami pilih yang mentah dan panggang dengan topping minimalis, yang sekiranya bahan-bahannya halal. Ada banyak pilihan menu, yang semuanya di lengkapi dengan sedikit nasi, ada salmon fillet mentah, tako/gurita mentah, udang mentah, daging kepiting mentah, salmon panggang, ikan saba panggang, udang panggang, dll. Bumbu pelengkapnya disediakan di masing-masing meja pengunjung, ada soyu, wasabi (pedas), dll. Saya, suami dan anak-anak jadi suka makan menu mentah di sushi, awalnya agak eneg, tapi lama-lama doyan juga, terutama salmon dan udang mentah :)

Restoran sushi di Jepang nyaman untuk dikunjungi, minuman disediakan free khusus untuk green tea dan air putih. Dengan teknologi yang canggih, ada banyak pilihan menu yang tersedia. Di salah satu sisi meja pengunjung, ada semacam rel berjalan yang diatasnya terdapat piring-piring berisi menu sushi (siap saji) , berjalan/berkeliling ke meja-meja pengunjung, jadi kita bisa mengambil langsung ambil apa yang kita mau saat itu juga. Bisa juga memesan menu khusus, lewat layar touch screen di masing-masing meja pengunjung, tapi tentu saja harus sabar menunggu beberapa saat untuk kemudian menu tersebut diantar melalui rel berjalan tadi, ke meja kita. Piring-piring yang berjalan diatas rel tadi, masing-masing piring ada wadahnya dan tertutup (bisa dibuka tutup), jadi setiap makanan di piring yang beredar tadi tetap terjaga kebersihan dan higienisnya. Selesai makan, piring-piring kotor dimasukkan ke lubang khusus piring kotor yang disediakan di masing-masing meja pengunjung. Jadi praktis banget, teknologi di resto Sushi benar-benar memudahkan pengunjung. Tidak heran jika restoran sushi selalu ramai, karena murah, enak dan cepat saji. Sering kali klo ke resto sushi, kami harus antri (ambil nomor) dan menunggu kira-kira 15-20 menit, karena meja-meja udah penuh. Biasanya saat jam-jam makan siang dan makan malam, selalu antri. 





Kembali ke resep tempura udang ya, kali ini saya pakai resep Nami dari JustOneCookBook. Terima kasih banyak atas resepnya yaa. Saya hanya membuat tempura udangnya aja, untuk resep saus nya tidak saya buat. Tempura udang ini saya sajikan bersama saus sambal. Berikut ini resep yang sudah saya tulis ulang dengan bahasa saya sendiri ^^ :

Shrimp Tempura / Tempura Udang

Bahan-bahan :
400 gr udang, cuci dan kupas bersih kulitnya, sisakan bagian ekornya 
tepung maizena secukupnya
sedikit merica bubuk dan garam (tambahan dari saya)

Bahan pencelup tempura :
1 cup air es
1 buah telur (dingin)
1 cup tepung terigu

Cara Membuat :
Siapkan udang, luruskan punggung udang. Cara meluruskan punggung udang, bisa dilihat diresep ebi furai yang pernah saya posting disini. Taburi udang dengan merica bubuk dan garam secukupnya, remas-remas. Sisihkan. 
Panaskan minyak di wajan, kira-kira minyak setinggi 3 cm. Suhu yang tepat untuk menggoreng 170-180 deg C yaitu bisa dites dengan cara memasukkan sumpit kayu kedalam minyak panas, jika di sekitar sumpit muncul gelembung kecil-kecil, menandakan minyak sudah cukup panas dan bisa dipakai untuk menggoreng. 
Selanjutnya, dalam wadah, masukkan tepung sambil diayak.
Dalam wadah lain yang berisi air es, masukkan telur ke dalamnya. Kocok telur dan air es menggunakan whisk hingga rata.
Kemudian tuang adonan telur tadi sedikit demi sedikit ke dalam wadah berisi tepung. Aduk rata (bisa menggunakan sumpit) tapi jangan sampai overmix. Tidak apa-apa jika terdapat sedikit gumpalan tepung. Usahakan adonan selalu dingin.
Taburi udang dengan tepung maizena (sambil diayak).
Celupkan udang ke dalam adonan tepung.
Goreng hingga coklat keemasan. Jangan terlalu banyak menggoreng udang dalam waktu yang bersamaan, supaya temperatur minyak tidak langsung turun drastis. Supaya hasil gorengan tepungnya lebih kriuk. Jadi jangan terlalu penuh saat menggoreng, usahakan menggorengnya separuh space di wajan.  
Jika sudah matang, tiriskan tempura udang diatas tisu dapur. Bersihkan serpihan-serpihan tepung di dalam minyak, supaya minyak tetap bersih.
Sajikan tempura udang hangat-hangat. 

Tempura udang ini paling nikmat disajikan hangat-hangat, karena kriuknya tidak begitu tahan lama. Beda dengan efi furai yang lebih tahan lama kriuknya.



2 comments:

  1. ngebayangin krius krius tepungnya um. Itu yang bikin udang jadi lebih enak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa bener Mbak... Udang diolah apa aja enaak. Apalagi klo digoreng tepung gini, habis duluan dicemilin >.<

      Delete